KALAMANTHANA, Penajam – Sudah sejak akhir tahun lalu, videotron milik Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, hanya berwarna hitam gelap, tak memunculkan gambar. Apa sebenarnya yang terjadi? “Tak ada anggaran listriknya,” kata Budi Santoso.
Videotron itu dibangun Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2015 lalu, di Jalan Poros Kilometer 9 Nipah-Nipah, Kelurahan Petung, dan Kecamatan Waru. Tapi, sejak akhir 2016 mulai tak difungsikan karena tak ada lagi dana untuk membayarkan listriknya.
“Usulan anggaran listrik untuk vidoetron itu tidak terakomodir pada APBD 2017. Jadi belum bisa dipastikan videotron itu bisa difungsikan atau tidak,” kata Kepala Dinas Komunikasim Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Penajam Paser Utara Budi Santoso di Penajam, Sabtu (18/2/2017).
Terbatasnya kemampuan keuangan pemerintah kabupaten, menurut dia, membuat anggaran biaya listrik untuk sejumlah vidoetron tidak masuk dalam APBD 2017. Namun, lanjut Budi, instansinya tetap berupaya sejumlah videotron sebagai sarana promosi tersebut difungsikan kembali bekerja sama dengan pihak ketiga.
“Kami akan berupaya selama enam bulan ke depan videotron itu difungsikan kembali,” ujarnya.
Biaya listrik yang dibutuhkan videotron yang dibangun Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut sebesar Rp15 juta per bulan.
Budi Santoso menyatakan pemerintah kabupaten tengah menyusun format sistem sewa jasa penayangan iklan di videotron tersebut.
Badan Pengelola Keuangan dan Aset (BPKAD) Kabupaten Penajam Paser Utara bekerja sama dengan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang atau KPKNL Kota Balikpapan menghitung besaran biaya sewa penayangan iklan di videotron itu.
“KPKNL bersama BPKAD menghitung besaran sewanya, karena sewa barang milik negara itu ada ketentuannya,” jelas Budi.
Selain itu tambahnya, instansinya juga akan mengusulkan biaya listrik untuk videotron tersebut, pada APBD Perubahan 2017.
Namun sebelum ada pihak ketiga yang berminat untuk memasang iklan, dipastikan videotron tidak difungsikan karena pembayaran biaya listrik mengandalkan dari hasil sewa penayangan iklan tersebut.
Sejumlah vidoetron yang dibangun Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara dengan anggaran miliaran rupiah tersebut juga terus mendapat sorotan dari masyarakat setempat. Masyarakat menilai keberadaan videotron itu merupakan proyek pengadaan barang yang sia-sia. Sebagai kabupaten baru, Penajam Paser Utara masih membutuhkan anggaran untuk infrastruktur jalan. (adv/kominfo-ppu/hr)