KALAMANTHANA, Penajam – Aku tahu, aku peduli, jadi tema yang diangkat dari seminar HIV/AIDS di aula lantai 1 Setkab PPU. Beberapa siswa tingkat menengah dan atas atau yang sederajat. Pemateri Kepala Bidang Kesahatan Masyarakat Dinas Kesehatan, Ammas, dan Komsisi Penanggulangan AIDS Dinas Pendidikan, Harjito Ponco.
Fenomena 14 Februari yang merupakan hari kasih sayang merebak di kalangan remaja saat ini meresahkan, bahkan sudah mengkhawatirkan. Dengan adanya momen Valentine Day menjadi ajang pergaulan bebas atau seks bebas sudah menjadi biasa dilakukan dengan mengacuhkan berbagai dampak yang akan dihadapi ke depannya. Termasuk salah satunya adalah penyakit HIV/AIDS.
Modernisasi ini menuntut segala aspek kehidupan dan salah satunya adalah penyakit HIV ini. Makin tinggi kemajuan suatu daerah maka makin tinggi pula kemajuan, terutama dari segi kesehatan. Faktanya HIV/AIDS dan narkoba adalah yang paling banyak cenderung menjanngkiti kaum remaja. Pada usia produktif ini banyak yang terkena HIV/AIDS. “Sampai tahun 2017, Penajam Paser Utara telah mencapai 47 kasus HIV/AIDS,” ungkap Ammas.
Kelompok risiko yang terkena HIV/AIDS ini dari kalangan homoseksual, pecandu obat bius IV, penerima transfusi daerah, pria dan wanita dengan banyak mitra seksual. Maka perlu diingatkan kepada masyarakat terutama kalangan remaja dengan kelompok tersebut dapat tertular penyakit ini. Sampai saat ini pun obatnya belum ada sama sekali untuk menyembuhkan penyakit tersebut.
Perlu diingat juga dari diri sendirilah bisa menghindari penyakit ini dan jangan sampai kalangan muda terkena penyakit tersebut. Penyakit ini tidak pandang usia. Bahkan bayi pun bisa tertular penyakit tersebut. Dengan itu dengan menunjukkan kasih sayang, tunjukkan kasih sayang pada diri sendiri dengan yang lain dengan cara yang lebih bermoral. Hindarilah seks bebas dan narkoba. (hr)