KALAMANTHANA, Muara Teweh – Sungguh miris! Sekolah-sekolah di Kabupaten Barito Utara menderita akibat belum turunnya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari Provinsi Kalimantan Tengah. Memang sebagian ada yang turun, tapi hanya secuil.
Di SMPN 2 Muara Teweh, misalnya, mereka sebenarnya mendapatkan alokasi dana BOS triwulan IV sebesar Rp200 juta. Mau tahu yang sudah dicairkan? Baru Rp9,75 juta atau kurang dari 5 persen. Sedang sisanya, sebesar Rp190,25 juta masih mengendap di provinsi.
Kepala SMPN 2 Muara Teweh Awaludin mengatakan, dana BOS triwulan IV SMPN 2 Muara Teweh belum diterima hingga Maret 2017. Hal ini berdampak besar pada operasional sekolah, seperti kegiatan belajar mengajar dan ujian.
“Kami tidak bisa berbuat apa-apa, karena dana ini tidak mencukupi untuk kegiatan operasional sekolah dan pembayaran lain-lain. Kami telah menanyakan ke pusat. Jawaban dari pusat, dana BOS telah dicairkan dan ditransfer ke provinsi,” ujar Awaludin.
Secara keseluruhan, dana BOS SMP dan sederajat di Barito Utara untuk triwulan IV tahun 2016 yang sudah turun hanya sekitar 29 persen. Atau baru sekitar Rp487,75 juta.
Dana BOS triwulan IV untuk SMP/sederajat se-Barut dialokasikan sebesar Rp1,69 miliar. Dari jumlah tersebut, sebanyak 40 sekolah baru menerima Rp487,75 juta. Sedangkan sisanya sebanyak Rp1,2 miliar (71 persen) masih mengendap di provinsi.
Tetapi, jika dirunut per-SMP atau sederajat, jumlah pencairan BOS akan terlihat makin mengecil. Jika dirunut per-SMP atau sederajat, jumlah pencairan BOS akan terlihat makin mengecil.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barut Masdulhaq membenarkan, keterlambatan penyaluran dana BOS triwulan IV dari provinsi ke Kabupaten Barut. “Saat dikonsultasikan ke Palangkaraya, kami dapat jawaban akan dicairkan setelah Perubahan APBD,” katanya. (mki)