KALAMANTHANA, Muara Teweh – Puluhan desa yang tersebar di enam kecamatan di Kabupaten Barito Utara, masih terendam banjir, hingga Selasa (7/3/2017) siang. Umumnya desa-desa itu berada di dataran rendah, di pinggir Sungai Barito.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barito Utara Taufik mengatakan, data yang tercatat di BPBD menunjukkan ada 24 desa dan kelurahan terendam banjir. Daerah terendam banjir masuk dalam Kecamatan Lahei, Lahei Barat, Teweh Baru, Teweh Tengah, Teweh Selatan, dan Kecamatan Montallat.
Taufik memaparkan, desa-desa terendam banjir meliputi Desa Karamuan, Benao Hulu , Benao Hilir, Teluk Malewai, Luwe Hulu, Mukut (Kecamatan Lahei Barat), Lahei I, Haragandang, Muara Pari, Bengahon, Muara Inu, Juju Baru (Kecamatan Lahei), Malawaken, Pendreh, Lemo I, Lemo II, Butong, Bintang Ninggi I (Kecamatan Teweh Tengah), Desa Rubei, Sikan (Kecamatan Montallat). Sedangkan kelurahan yang terendam banjir Kelurahan Lahei, Kelurahan Jambu, Kelurahan Melayu, dan Kelurahan Montallat.
Taufik mengatakan, banjir terjadi karena curah hujan terus – menerus mengguyur wilayah Barut dan sekitarnya. Frekuensi hujan tergolong hujan ringan hingga lebat di wilayah hulu Sungai Barito. Serta semua anak sungai, seperti daerah aliran sungai (DAS) Lahei, DAS Pendreh, DAS Teweh, dan DAS Montallat. “Kiriman air dari daerah hulu (Kabupaten Murung Raya), juga ikut berpengaruh terhadap percepatan terjadinya banjir,” ujarnya. (mki)