KALAMANTHANA, Muara Teweh – Kerusakan jalan rute Muara Teweh-Benangin-Lampeong berdampak sangat buruk. Bus Damri yang melayani angkutan ke wilayah perbatasan Kalteng-Kaltim, terpaksa berhenti operasional. Akibatnya biaya transportasi makin mahal.
Informasi dari lapangan, sebulan terakhir ini, dua unit bus Damri yang melayani rute Muara Teweh-Benangin (Kecamatan Teweh Timur) dan Muara Teweh-Lampeong (Kecamatan Gunung Purei) berhenti operasional.
Dua bus Damri milik Pemkab Barut ini tidak beroperasi karena kerusakan jalan sangat parah. “Sesuai ketentuan, jika jalan rusak, bus berhenti operasional. Sambil menunggu perbaikan hingga jalan tersebut dapat dilewati,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Barut Iwan Fikri, Kamis (9/3/2017).
Berdasarkan pengecekan lapangan, ujar Iwan, terdapat kerusakan di beberapa titik pada ruas jalan menuju Benangin dan Lampeong. Saat ini, pihak kontraktor sedang memperbaiki kerusakan.
Biaya operasional bus Damri disubsidi Pemkab Barut. Tarif menuju Benangin dipatok Rp 20 ribu per orang. Sedangkan tari ke LampeongRp 25 ribu per orang.”Sejak bus Damri berhenti operasional, kami terpaksa memakai mobil sewaan. Biayanya tiga kali lipat,” timpal Alek, warga asal Desa Benangin.(mki)