KALAMANTHANA, Muara Teweh – Apa penyebab Sungai Bengaris di Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah selalu banjir? Ternyata salah satunya, karena sangat banyak rumah dibangun di bantaran sungai. Akibatnya, normalisasi sungai gagal.
Seringkali sudah Sungai Bengaris meluap menyebabkan puluhan rumah di Jalan Ronggolawe dan sekitarnya terendam banjir. Bupati Barut Nadalsyah didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Fery Kusmiadi dan beberapa kabid merasa perlu mengecek langsung kondisi Sungai Bengaris.
“Kami meninjau kondisi lapangan untuk mengetahui apa penyebab musibah banjir yang melanda rumah warga beberapa waktu lalu. Setiap turun hujan yang cukup lama, jalan Ronggolawe dan sekitarnya selalu diterjang banjir dadakan,” kata Nadalsyah.
Terkait hal itu, Bupati dan tim Dinas PUPR melihat langsung kondisi lapangan. Ternyata salah satu penyebab banjir ini adalah sampah-sampah yang tersangkut di jembatan, sehingga terjadi pendangkalan alur sungai. Cara mengatasinya melalui normalisasi. “Kita akan melakukan normalisasi dengan sistem penyedotan,” ujarnya.
Nadalsyah juga meminta Dinas PUPR Barut menyosialisasikan kepada warga pemilik bangunan di bantaran sungai, agar membangun rumah minimal berjarak 10 meter dari tepi kiri dan kanan palung sungai sepanjang alur sungai. Sebab, jarak tersebut merupakan jalur hak sungai untuk dinormalisasikan.
Kepala Dinas PUPR Barut Fery Kusmiadi mengatakan, saat hujan deras melanda Muara Teweh, rumah-rumah warga di dataran rendah Sungai Bengaris sering terendam banjir, karena wilayah serapan air berkurang dan diperparah adanya bangunan di sungai tersebut.
“Dana untu normalisasi sungai sudah dianggarkan, tetapi dalam pelaksanaan terkendala rumah warga yang sudah terlanjur didirikan di Sungai Bengaris. Diduga bangunan-bangunan terseut tanpa izin mendirikan bangunan (IMB),” sebut Ferry. (mki)