KALAMANTHANA, Penajam – Masyarakat Penajam Paser Utara yang hendak menggunakan kapal penumpang jenis klotok menuju Balikpapan, kini harus berpikir ulang. Pasalnya, ternyata tidak semua kapal-kapal tersebut aman untuk perjalanan.
Setidaknya begitulah hasil inspeksi mendadak yang dikalukan Kapolres PPU, AKBP Teddy Ristiawan. Sidak dilakukan hanya beberapa hari setelah insiden nyaris tenggelamnya kalap klotok KM Nurlaila dengan nomor 03 yang bertolak dari Balikpapan menuju Penajam.
Teddy bersama aparat lainnya sengaja secara mendadak melakukan inspeksi pada Rabu (16/8) lalu. Tujuannya untuk memeriksa kondisi kelayakan kapal klotok berlayar di Pelabuhan Penajam
Dalam sidak tersebut Kapolres PPU didampingi Kadishub PPU Ady Irawan, Kepala Jasa Raharja PPU, Kabag Ops Polres PPU, Kapolsek Penajam, Kasat Polair, Kapospol Ferry, Anggota Pos AL Penajam dan Anggota Pos PM Penajam
Saat sidak, Kapolres PPU langsung melakukan pengecekan perlengkapan dan kelengkapan kapal klotok. Seperti Izin trayek, pas kapal, surat kecakapan kelautan, surat izin usaha angkutan, surat pendaftaran, kartu pengawasan maupun life jacket.
Dalam pemeriksaan kelengkapan kapal ditemukan satu unit kapal tidak layak berlayar. Kapal tersebut bermerek dinding Hamka dengan nomor dinding 08. Untuk kapal ini akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh Satuan Polair Polres PPU.
“Kegiatan tersebut kami lakukan untuk meminimalisir laka laut serta memberi kenyamanan dan keamanan kepada para penumpang yang memakai transportasi laut,” ujar Teddy.
Seperti diberitakan sebelumnya, KM Nurlaila Nomor 03 sempat tenggelam di Teluk Balikpapan, antara Penajam dan Balikpapan. Berdasarkan informasi laporan Radio Antar Penduduk (Rapi) Kabupaten PPU, peristiwa itu terjadi pada Jumat (11/8) sekitar pukul 16.00 Wita. Kapal klotok KM Nurlaila Nomor 03 mengalami kerusakan dan tenggelam.
Sebelum kapal tenggelam, penumpang klotok sebanyak 11 orang seluruhnya dapat dievakuasi. Mereka dalam keadaan selamat ketika dipindahkan ke Klotok KM 30.
Pemilik Klotok Bahar dan Amat yang mengemudikan menjelaskan kemungkinan penyebabnya adalah kerusakan pada as mesin klotok.
Proses evakuasi 11 penumpang kapal penumpang jenis klotok KM Nurlaila Nomor 03 berlangsung cukup cepat. Meski mengemudikan klotok dalam kondisi as yang diduga patah, Amat sang motoris, ternyata sigap dalam bertindak.
“Dia sempat menelpon temannya untuk minta bantuan. Itulah sebabnya proses evakuasi berjalan cepat. Selain itu, evakuasi dibantu klotok yang melintas dekat dengan KM Nurlaila yang mengalami masalah,” ujar Kepala Seksi Logistik dan Kelengkapan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Nurlaila.
Beberapa saat setelah terjadinya peristiwa tersebut, KM Nurlaila langsung bisa dilakukan evakuasi. Kapal tersebut ditarik oleh kapal penumpan KM 26 dan Kapal Kayu Pengangkut Batu Bara KM Aman Jaya ke Pelabuhan Batu Penajam. (myu/hr)