KALAMANTHANA, Penajam – Akibat defisit, proyek fisik besar (multiyears) bakal di-cut off atau diputus kontrak kerjanya. Hal itu diutarakan Jamaluddin, Sekretaris Komisi III DPRD PPU di Penajam.
Terkait teknis pekerjaan yang ada di Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman, Prasarana, Wilayah (DPU-Kimpraswil) PPU khususnya proyek multiyears, secara teknis mereka yang tahu.
Jamaluddin mengatakan, masalah cut off, DPRD Penajam Paser Utara memberikan dukungan, bahkan meminta jauh-jauh hari sebelumnya agar ada evaluasi ulang. Hal ini sudah disampaikan ke Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukinan, Prasarana, Wilayah (DPU- Kimpraswil) PPU dan Sekda sendiri pada saat pembahasan pelaksana kegiatan yang progres kerjanya tidak memenuhi.
“Cut off sendiri dilakukan dalam rangka mengefisienkan anggaran karena pada saat itu kita ketahui kondisi keuangan kita yaitu Dana Bagi Hasil (DBH) berkurang,” ujarnya, Rabu (13/9/2017).
Dari 25 paket multiyears hingga saat ini baru 8 proyek yang sudah ditinjau DPRD karena mereka menunggu data dari dinas terkait, mana proyek yang di cut off habis mana yang tidak. Cut off dilakukan pada yang tidak memenuhi, bagi yang memenuhi tetap minta dilakukan penyelesaian agar fungsi dari pekerjaan itu betul-betul dirasakan masyarakat.
Misalnya, kontraktor sudah menyelesaikan pekerjaan 65 persen, sisa 35 persen sedang masa waktu pekerjaan masih 1 tahun lagi, berarti memungkinkan untuk dilanjutkan dan diselesaikan.
“Beda seperti proyek coastal road, Jalan Al Ula, begitupun proyek Akses Penghubung Pelabuhan yang progresnya di bawah standar ketika kami sidak. Itu kan jadi pertanyaan. Ini kita dorong dilakukan cut off di situ. Tapi untuk pekerjaan yang melebihi tentu silahkan lanjutkan pengerjaannya agar asas manfaatnya dirasakan masyarakat,” paparnya. (myu/hr)