KALAMANTHANA, Palangka Raya – Jajaran Peserta Didik Lemhanas RI, menggelar kunjungan ke DPRD Provinsi Selasa (10/10/2017). Mereka diterima secara langsung sejumlah jajaran legislator dipimpin Wakil Ketua DPRD Kalteng Heriansyah.
Anggota dewan lainnya yang ikut serta seperti Jimin, Lodewik C Iban, Walter S Penyang, Duwel Rawing, Abdul Hadi, dan Agus Susilasani.
Pihak peserta didik Lemhanas sendiri dikoordinatori oleh Laksda TNI Agung Pramono, dengan jumlah rombongan 31 orang. Dalam pertemuan itu sendiri, lebih banyak membahas perkenalan daerah dan individu.
Selain itu digelar juga diskusi yang melibatkan sejumlah pertanyaan, dari jajaran Lemhanas tersebut, salah satunya yang menjadi fokus pembahasan adalah persiapan dari pemerintah serta masyarakat, dalam upaya menuju wacana pemindahan ibukota RI ke Kota Palangka Raya. Ada juga seputar pertanyaan konsep dewan dalam menyerap aspirasi masyarakat di Kalteng.
Didiskusikan juga soal penerapan harmonisasi yang baik, yang selalama ini berjalan positif di daerah dengan julukan bumi pancasila itu. “Dikatakan bumi pancasila, karena memang masyarakatnya hidup berdampingan dalam perbedaan,” ujar Anggota Komisi C Duwel Rawing. Hal itu sudah berjalan sangat baik, dan menjadi kunci kondusivitas.
Hanya saja ada beberapa hal yang mestinya menjadi perhatian serta dibenahi. Dirinya mencontohkan seperti persoalan politik, yang terkadang membawa-bawa ke ranah religi. Hal ini jangan sampai menjadi pemecah bagi masyarakat, dan berujung pada pemanfaatan bagi kepentingan politik.
Sementara konsep dalam menyerap aspirasi bagi masyarakat di seluruh Kalteng sudah berjalan dengan baik. Mantan Bupati Katingan dua periode itu mengatakan, pihaknya sendiri, menggelar reses perseorangan dan reses perkelompok. Dua item itu menjadi jembatan dan membangun komunikasi yang baik, antar masyarakat serta jajaran wakil rakyat.
Sementara itu legislator dari Demokrat Jimin mengatakan, dirinya lebih menyoroti solusi berladang tanpa membakar yang selama ini menjadi permasalahan.”Persoalan ini selalu dikemukan masyarakat setiap kami reses, dan kami berharap melalui peserta didik Lemhanas ini, ada solusi bagi masyarakat Kalteng,” tegasnya.
Dirinya menceritakan, hingga saat ini solusi itu belum ditemukan. Seharusnya kebijakan dari pusat itu diiringi dengan jalan keluar positif bagi masyarakat. Misalnya saja kalau tidak boleh membakar lahan, paling tidak disediakan sarana sejenis traktor bagi masyarakat, dalam menggarap lahannya. (ik)
Discussion about this post