KALAMANTHANA, Muara Teweh – Jalan di Kecamatan Teweh Timur, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah masih banyak yang rusak parah. Akibatnya warga setempat, khususnya para petani di Jamut, Mampuak, Mampuak II (Pantung), dan Desa Sei Liju menjadi korban.
Dwi, warga Desa Jamut mengatakan, dalam tiga bulan ini saja, dia harus menanggung kerugian Rp7 juta karena hasil pertanian tidak bisa diangkut dan membusuk. “Saya merugi Rp7 juta, karena hasil pertanian tidak bisa diangkut dan biaya mengganti onderdil mobil dan sepeda motor akibat jalan hancur,” ujarnya kepada KALAMANTHANA, Kamis (1/2).
Dwi yang juga pengurus BPD ini mengaku, pihaknya sudah berulangkali mengusulkan perbaikan jalan kepada pihak terkait. Tetapi perbaikan secara menyeluruh belum terealisir. Beberapa titik menuju Desa Jamut, Mampuak, Pantung, dan Sei Liju masih rusak parah.
Hal serupa dialami Bambang yang kendaraannya sedang mogok di sekitar Km 40, karena tidak bisa melewati kubangan lumpur. “Kami harus nekat melintas kubangan lumpur, karena membawa hasil panen jagung dan sayuran dari Pantung. Kalau lambat dibawa, hasil pertanian itu membusuk,” katanya.
Pantauan KALAMANTHANA di lapangan, kerusakan paling parah terjadi di sekitar Km 33 sampai dengan Km 40 pada ruas Jalan Simpang Km 30 menuju Benangin. Kemudian ada pula beberapa spot kerusakan di jalur Simpang Thamrin sampai ke Mampuak, dan kerusakan parah di ruas jalan Sei Liju ke Benangin.
Ketika diminta konfirmasi tentang perbaikan jalan di Kecamatan Teweh Timur, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) belum bisa memberikan keterangan, karena sedang berada di luar kota. “Tolong bapak hubungi Kepala Bidang Bina Marga, maaf saya masih di luar kota lagi cek UF kesehatan,” katanya, Jumat (2/2/2018) siang.(mel)