KALAMANTHANA, Muara Teweh – Tak terasa sudah sekitar 14 bulan lebih, tepatnya pada Kamis 24 November 2016, sekitar pukul 11.30 WIB, sebuah tongkang milik PT Pada Idi berkapasitas 3 ribu metrik ton batu bara yang ditarik tug boat Sumber Jaya VIII menabrak fender (tiang pengaman) Jembatan KH Hasan Basri atau biasa disebut Jembatan Barito di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Tetapi sampai saat ini, kerusakan tersebut belum diperbaiki.
Warga mempertanyakan kondisi ini karena fender merupakan fasilitas umum yang dibangun dengan dana jutaan rupiah. Pantauan lapangan memperlihatkan, ada dua titik fender yang rusak di sebelah kiri jembatan dari arah kota. Satu titik sudah diperbaiki, tetapi belum dicor.
Sedangkan titik fender satunya lagi sama sekali belum diperbaiki. Tiangnya yang terlepas malah dapat membahayakan speed atau kapal yang lewat daerah itu, khususnya di malam hari. “Fender itu sudah lama rusak, tidak tahu kapan diperbaiki,” ujar warga mengaku bernama Ijal, Jumat (2/2/2018).
Saat diminta komentarnya, Direktur Utama PT Perusda Batara Membangun El Rony selaku pemandu tug boat dan tongkang di sekitar Jembatan Barito mengatakan, pihak perusda sudah selesai memperbaiki fender rusak, kini tinggal las menutup fender tersebut.
Rony memastikan, semua biaya perbaikan fender ditanggung perusda, tidak ada dana dari perusahaan lain. “Sudah selesai, tinggal las tutup fender saja. Semua tanggung jawab perusda, tidak ada dana dari perusahaan lain,” katanya kepada KALAMANTHANA.(mel)