KALAMANTHANA, Penajam – Nasib tragis dialami Chandra Septian Triatmaja. Guru honorer di SMK Negeri 5 Penajam Paser Utara itu dikeroyok empat orang warga Kecamatan Sepaku di tengah malam yang sudah mulai gelap.
Ironisnya, peristiwa itu terjadi saat Chandra sedang menyiapkan simulasi ujian nasional berbasis komputer (UNBK) untuk siswa-siswa SMP Negeri 12 PPU di SMKN 5 PPU.
Tak terima dengan penganiayaan yang dilakukan secara berkeroyok itu, Chandra melaporkan para pelaku ke Polsek Sepaku Polres PPU. Mereka yang dilaporkan terdiri dari Ramli (29) dan Andi (24), keduanya warga Dewa Binuang, Kecamatan Sepaku, dan Rusli Yulianto (21) dan Fiky Dwi Rianto (21), keduanya warga Desa Telemow.
Peristiwa itu, menurut Chandra, sebagaimana dilaporkan ke Polsek Sepaku, terjadi pada Selasa (13/2) sekitar jam 23.15 Wita. Pengeroyokan terjadi di ruang laboratorium komputer SMKN 5 PPU di Desa Binuang.
Saat itu, bersama Ediansyah, Chandra sedang enyiapkan simulasi UNBK untuk SMPN 12 PPU bersama sejumlah siswa SMKN 5 PPU. Sekitar pukul 23.00 Wita, siswa-siswa SMKN 5 « dipulangkan.
Sebelum pintu ruangan lab ditutup, Chandra melihat kondisi pintunya rusak dan berusaha memperbaikinya. Kemudian, salah seorang terlapor, datang dan mengobrol dengan Ediansyah.
Kepada Chandra, terlapor bertanya dan menyatakan hendak membantu. Tapi Chandra menolaknya. Rupanya, terlapor tersebut tersinggung dan tidak terima, lantas menampar mulut guru Chandra.
Kepada pria yang menamparnya itu, Chandra menjelaskan identitasnya bahwa dirinya seorang guru. Tapi, hal itu tak dihiraukan pria tersebut. Saat bersamaan, seorang pelajar, Eko Prasetyo datang dan melerai perselisihan itu.
Rupanya, itu bukan akhir masalah. Edi memanggil temannya yang lain dan kemudian terjadilah pengeroyokan terhadap guru Chandra.
Atas ulah tersebut, empat pria yang dilaporkan Chandra ke Polsek Sepaku itu pun kini sudah diamankan pihak kepolisian. Mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatannya mengeroyok guru Chandra. (myu)