KALAMANTHANA, Palangka Raya – Kondisi Perbankan di Kalimantan Tengah pada Mei 2018 membaik. Hal ini tercermin dari meningkatnya indikator aset dan kredit perbankan dari sisi lokasi proyek maupun sisi lokasi bank. Disamping itu, meningkatnya loan to deposit ratio (LDR).
Begitu juga indikator perbankan mengalami pertumbuhan dari sisi kredit maupun dari sisi aset sebesar Rp 31,99 triliun, atau meningkat sebesar Rp29,82 triliun, dibanding April 2018.
Hal tersebut dikemukakan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Tengah Wuryanto didampingi Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi Setian serta Kepala Tim Sistem Pembayaran dan Manajemen Intern Devy Ika Puspitosari, di Kampung Lauk Palangka Raya, Kamis (5/7).
“Komponen DPK juga tercatat mengalami peningkatan pada bulan Mei 2018 menjadi sebesar Rp24,46 triliun, dimana pada bulan April 2018 tercatat sebesar Rp23,34 triliun,”ujarnya.
Disisi lain, terdapat peningkatan pada komponen kredit berdasarkan lokasi proyek dan lokasi bank sepanjang Mei 2018 yang masing-masing tumbuh 4,91% (mtm) dan 6,25% (mtm).
Meningkatnya pertumbuhan kredit tersebut terjadi sejalan dengan membaiknya konsumsi masyarakat yang tercermin dari hasil Survei Konsumen (SK) kantor Bank Indonesia Kalimantan Tengah,
Fungsi intermediasi perbankan (LDR) Kalimantan Tengah tercatat sebesar 94,56 persen (lokasi bank) dan sebesar 199,45 persen (lokasi proyek) atau mengalami perbaikan sebesar 93,28 persen (lokasi bank) dan sebesar 199,26 persen (lokasi proyek).
Disamping itu, kualitas pembiayaan (NPL) perbankan Kalimantan Tengah juga tercatat mengalami perbaikan dari sisi lokasi bank sebesar 1,37 persen. Namun mengalami peningkatan dari sisi lokasi proyek sebesar 1,28 persen jika dibandingkan pada posisi April 2018 yang tercatat sebesar 1,42 persen (lokasi bank) dan 1,05 persen (lokasi proyek).
“Meskipun demikian, risiko kredit masih terjaga pada level yang aman”imbuhnya.(tva)