KALAMANTHANA, Jakarta – Eko Rimbawan, sprinter asal Kalimantan Tengah, memasang target meraih medali di Asian Games 2018. Dia kini punya kesempatan mewujudkannya di nomor estafet 4×100 meter putra.
Asian Games 2018 Jakarta-Pelambang ini menjadi ajang terbesar di Asia pertama yang akan diikuti Eko. Ia berharap di hadapan publik sendiri dapat mempersembahkan medali yang akan mengumandangkan lagu Indonesia Raya dan mengibarkan bendera merah putih di hadapan semua kontingen atletik negara-negara Asia.
“Target saya adalah meraih medali di Asian Games. Naik podium,” kata Eko sebelum Asian Games berlangsung.
Dia kini dapat kesempatan mewujudkannya karena berhasil lolos ke final nomor estafet 4×100 meter putra. Eko akan berhadapan dengan atlet-atlet tangguh asal China, Taiwan, dan Thailand.
Walau masih berusia 23 tahun, Eko terbilang sprinter senior di tim atletik Indonesia. Putra kelahiran Kalimantan Tengah itu sudah berpengalaman turun di even Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Barat, SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, dan beberapa ajang lomba atletik tingkat dunia.
Catatan waktu terbaik Eko untuk nomor 200 meter adalah 21,83 detik. Catatan waktu itu ia buat tahun ini. Eko ditarik ke Pelatnas Atletik Indonesia sejak 2016 lalu, usai menjadi finalis di PON Jabar. Saat itu Eko finis di urutan enam. Pelatnas tak ragu menarik Eko karena saat itu ia masih muda 21 tahun dan dinilai punya harapan untuk jangka panjang.
Walau gagal medali di PON, Eko membayarnya di ajang Gran Prix Cina pada April 2017. Di situ ia memenangkan medali emas untuk lari 4×100 meter. Prestasi di Cina menjadi yang pertama dicatatkan Eko di event internasional. Setelah itu ia kembali mengharumkan nama Indonesia di ajang SEA Games 2017 Kuala Lumpur. Ia mendapatkan medali perak.
Eko melaju ke final setelah meraih posisi terdepan pada penyisihan kedua. Dia bekerja sama dengan tiga atlet lainnya. M Fadlin, Bayu Kertanegara, dan –tentu saja—Lalu Muhammad Zohri.
Kuartet ini membukukan catatan waktu tercepat pada heat kedua tersebut. Mereka menyentuh garis finis dengan catatan waktu 39,03 detik. Eko dan kawan-kawan mengalahkan kuartet Taiwan dan Thailand yang berada di posisi kedua dan ketiga.
Taiwan mencatatkan waktu 39,15 detik, sementara Thailand mengukir 39,52 detik. Catatan waktu Indonesia sendiri berada di posisi tiga klasemen kualifikasi keseluruhan.
Indonesia hanya kalah dari Jepang dan China. Jepang mencatatkan waktu 38,20 detik, sementara China membukukan 38,88 detik.
Selain berhasil ke final, Zohri dkk. juga sukses memperbaiki catatan waktunya. Sebelumnya mereka mencatat waktu terbaik 39,05 detik. (ik)