KALAMANTHANA, Sampit – Berdasarkan hasil investigasi Dinas Perikanan Kabupaten Kotawaringin Timur, baru-baru ini, hampir bisa dipastikan ribuan ikan yang ditemukan mati di aliran sungai Buluh Tibung yang juga Sungai Seranau, Kecamatan Telawang mati akibat keracunan.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perikanan Kotim, Herianto Stafly, saat memaparkan hasil kerja timnya di lapangan saat Rapat Dengar Pendapat di gedung DPRD Kotim. Menurutnya hasil timnya sudah disampaikan ke pihak provinsi guna penindakan lebih lanjut.
“Tim kami sudah mengambil sampel di lapangan dan sudah kita kirimkan hasil investigasi tim di lapangan ke provinsi. Memang temuan kami di lapangan ikan-ikan itu sepertinya mati akibat keracunan. Hanya saja kita belum bisa memastikan apakah ikan itu mati karena limbah, putas, atau tuba,” ungkapnya di tengah forum tersebut.
Sementara itu, kalau dilihat dari cara kematian ikan-ikan tersebut, baik dari mata, mulut, bahkan insang, dia menyebutkan tidak mungkin ikan tersebut mati karena dituba. Sebab, racun tuba hanya bereaksi di mata ikan, bukan mematikan ikan.
“Makanya kita tinggal menunggu hasil uji laboratorium terkait apa sebenarnya penyebab matinya ikan tersebut. Sedikitnya ada empat titik yang kami sudah ambil sampel,” lanjut Herianto.
Meskipun demikian, Dinas Perikanan sudah memastikan pihaknya di daerah Kotawaringin Timur, terbatas kewenangan untuk melakukan penindakan terkait kasus ini. “Kita akui terbatas kewenangan dalam hal ini, namun semuanya ada di provinsi dan kami sudah kirimkan hasil di daerah kemarin. Untuk penindakan selanjutnya ada di tangan provinsi,” tutupnya. (zig)