KALAMANTHANA, Muara Teweh – Semula, ada harapan siapa yang diduga melakukan pembunuhan dan pembakaran terhadap satu keluarga Dominikus Jehatu alias Domi (34) tahun, bisa terungkap dari dua gelas kopi. Sialnya, gelas kopi pun tak memberikan petunjuk apa-apa.
Domi bersama istri dan seorang anaknya ditemukan tewas terbakar di Camp Hajak C milik PT Antang Ganda Utama di Desa Hajak, Kecamatan Teweh Baru, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, 11 September lalu. Belakangan mencuat kemungkinan sebelum terpanggang api, keluarga asal Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini lebih dulu dihabisi.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Barut AKP Samsul Bahri mengakui motif pembunuhan sampai saat ini masih ditelusuri. Tapi belum ada hasil signifikan yang didapatkan dari upaya penyelidikan yang sudah dilakukan aparat.
Beberapa barang bukti, termasuk dua gelas kopi, diamankan polisi. Sidik jari semua penghuni Camp Hajak C juga sudah diambil penyidik. Bahkan anggota Reskrim kembali diturunkan untuk memeriksa beberapa orang terkait masalah alibi.
“Benar ada dua gelas kopi dibawa dari TKP. Malah kami bersama tim Ident (identifikasi) Polda Kalteng telah mengambil sidik jari seluruh penghuni camp di Hajak C. Tetapi dari gelas kopi, gagang pintu, dan motor tidak ditemukan bekas sidik jari,” tambahnya.
Samsul Bahri mengakui, kasus ini menjadi pekerjaan rumah alias PR bagi Polres Barut. “Ini jadi PR terbesar kami. Sekitar 40 orang saksi sudah diperiksa, tetapi sejauh ini kami belum menemukan petunjuk yang pasti terkait siapa pelaku,” ujarnya kepada KALAMANTHANA, Rabu (17/10/2018). (mel)
Baca Juga: Pembunuhan Warga Manggarai Jadi PR Polres Barito Utara