KALAMANTHANA, Jakarta – Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan meresmikan Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto di Samarinda. Bagaimanakah kisah pembangunan bandara yang akan membuat bangga warga Kota Samarinda, Kalimantan Timur ini?
Soal transportasi udara, meskipun sebagai ibu kota Kaltim, Samarinda selama ini kalah bersaing dengan kota lainnya di wilayah serupa, Balikpapan. Itu karena Balikpapan lebih cepat membangun bandara berkelas internasional. Maka, arus lalu lintas dari dan ke Kaltim, selama ini lebih dominan menyentuh titik Balikpapan, bahkan termasuk jika warga Samarinda harus bepergian ke luar wilayah.
Pasalnya, Bandara Temindung yang selama ini melayani warga Samarinda, ukurannya kecil dan tak bisa dikembangkan lagi. Karena itu, pesawat-pesawat yang bisa mendarat di sana pun terbatas pesawat kecil. Bandara Temindung pun kerap terkendala karena banjir.
Tapi, kini warga Samarinda patut berbangga. Melalui perjuangan berat, Kota Samarinda bakal memiliki bandara internasional, APT Pranoto. Bandara ini akan menggantikan peran Temindung yang hanya memiliki landasan pacu berukuran 1.040 x 23 meter, berada di lokasi padat pemukiman, sehingga keselamatan dan keamanan penerbangan cukup rawan.
“Bandara APT Pranoto hadir menggantikan Bandara Temindung untuk melayani kebutuhan transportasi udara masyarakat Samarinda dan sekitarnya, serta mempercepat perkembangan dan pemerataan ekonomi di wilayah Kalimantan Timur,” jelas Pelaksana tugas Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan M Pramintohadi Sukarno di Jakarta, Rabu (24/10/2018).
Yang memiliki peran vital dalam pembangunan bandara ini, jelas Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Merekalah yang mulai membangun Bandara APT Pranoto pada 2011 dan pada 2013 terminal selesai dibangun. Pembangunannya sempat terhenti sebelum dilanjutkan kembali pada awal 2015 dengan menyelesaikan bangunan sisi udara secara bertahap.
Pada 2016 diikuti dengan penyerahan bandara ini dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk dikembangkan dan dioperasikan.
Awal beroperasi, Bandara APT Pranoto melayani rute penerbangan dan penumpang yang selama ini beroperasi di Bandara Temindung, dan juga melayani penumpang dari Bandara Sepinggan Balikpapan karena 80 persen penumpang Sepinggan berasal dari sekitar Samarinda.
Saat ini spesifikasi Bandara APT Pranoto memiliki ukuran landasan pacu 2.250 meter x 45 meter, taxiway berukuran 173 meter x 23 meter, apron 300 meter x 123 meter, dan mampu melayani pesawat Boeing 737-900 ER. Di sisi darat telah dibangun gedung terminal seluas 12.700 meter persegi mampu menampung penumpang dengan kapasitas 1.500.000 penumpang/tahun serta gedung hanggar seluas 36.342 meter persegi. (ik)