KALAMANTHANA, Palangka Raya – Tercatat hingga November 2018, di Kalimantan Tengah terdapat 536 kasus campak klinis. Sedangkan cakupan imunisasi campak yaitu masih 68,5 persen. Dengan sasaran bayi pada 2018 yaitu 53.774 bayi.
“Kita telah melaksanakan kampanye imunisasi Measles Rubella (MR) pada bulan Agustus – September 2018 yang diperpanjang sampai 31 Oktober 2018 namun hasil yang didapat masih dibawah target yang ditetapkan masih dibawh 95 persen,”kata Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah, dr Suyuti Syamsul saat membuka kegiatan pertemuan advokasi sosialiasi, kordinasi dan mobilisasi masyarakat Kalimantan Tengah, di Hotel Aquarus Palangka Raya, Jumat malam (7/12/2018).
Walaupun cukup sulit untuk mencapai target tersebut, dengan batas waktu perpanjangan yang begitu sempit, pihaknya akan berupaya agar dapat tercapai, diantaranya dengan akan melakukan “sweeping”. Makanya dalam kegiatan ini, sengaja menghadirkan narasumber dari MUI Pusat untuk memberikan pemahaman.
Dengan adanya kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai dengan < 15 tahun, dengan cakupan tinggi (minimal 95%) dan merata diharapkan membentuk imunisasi kelompok (herd immunity) sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.
Sedangkan jumlah sasaran MR berdasarkan data pusdatintahun 2018 yaitu 691.363 anak, jumlah vaksin 86.420 vial vaksin MR 10 dosis.
Tetapi hal ini masih belum cukup untuk melindungi seluruh masyarakat dari bahaya penyakit campak, penyakit Rubella dan cacat bawaan, akibat penyakit rubella atau rubella syndrom kongenital (CRS).
“Kami juga mengharapkan dukungan dan kontribusi semua pihak baik internal maupun eksternal, sehingga pelaksanaan kampanye dan introduksi MR serta kegiatan imunisasi rutin dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan,” imbuhnya. (tva)