KALAMANTHANA, Penajam – Rencana pembangunan Jembatan Tol Balikpapan mengalami kemajuan. Kini, sedang dicari lahan untuk mendirikan sumbu jalan (trase) untuk ruas jembatan.
Jembatan Tol Balikpapan itu nantinya menghubungkan Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kota Balikpapan di Kalimantan Timur. Pemerintah pusat menyebutnya tol di atas laut.
“Proses pembangunan jembatan tol penghubung Penajam-Balikpapan kini masuk tahap persiapan pengadaan lahan,” ungkap Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Kabupaten Penajam Paser Utara Nicko Herlambang di Penajam, Senin (11/2/2019).
Pengadaan lahan sumbu jalan untuk ruas jembatan tol penghubung di atas Teluk Balikpapan tersebut dari sisi Kabupaten Penajam Paser Utara dan juga sisi Kota Balikpapan.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara akan melibatkan puluhan warga Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam, pada sosialisasi pengadaan lahan sumbu jalan untuk ruas jembatan tol penghubung Penajam-Balikpapan itu.
“Pendataan awal dan sosialisasi pengadaan lahan dilaksanakan di Kantor Kecamatan Penajam pada 12 Februari 2019,” jelas Nicko Herlambang seperti dilansir Antara.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto menjelaskan beberapa hal terkait progres pembangunan jembatan Tol Teluk Balikpapan ini. Di antaranya, mengenai data umum perencanaan dan data administrasi proyek pembangunan Tol Teluk Balikpapan.
Herwidiakto menjelaskan, sesuai kesepakatan yang telah ditetapkan terkait panjang trase jembatan sejauh 11,75 Km (main road dan full simpang susun) dengan estimasi biaya sebesar Rp15,49 triliun. Pendanaan pembangunan jembatan Tol Teluk Balikpapan ini dilakukan secara konsorsium antara PT Waskita Toll Road dengan Pemprov Kaltim, dalam bentuk PT Tol Teluk Balikpapan, yang terdiri dari Waskita Toll Road sebagai lead formnya, kemudian konsorsiumnya adalah PT Kaltim Bina Sarana Konstruksi (Pemprov Kaltim), Perusda Benuo Taka (PPU) dan Perusda Komaba (Balikpapan). Dimana, bentuk kesepakatan, seluruh pihak juga telah menyetujui penyetoran modal awal dalam konsorsium, yakni 60 persen dari PT Waskita Tol Road, 20 persen dari Pemprov Kaltim, 15 persen dari PPU dan 5 persen dari Balikpapan.
“Untuk diketahui, progres pembangunan jembatan Tol Teluk Balikpapan pada saat ini sudah berada dalam tahap pra kualifikasi dan diharapkan Juni 2019 ini sudah dapat ditunjuk pemenang lelang investasi tersebut,” jelas Herwidiakto.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Keuangan PT Waskita Toll Road Jefrides juga menegaskan bahwa proyek pembangunan jembatan Tol Teluk Balikpapan ini masuk kategori layak secara ekonomis, teknis dan finansial sehingga tidak perlu lagi ada keragu-raguan dalam pembangunan Tol Teluk Balikpapan ini.
Sebagai informasi, dengan adanya jembatan Tol Teluk Balikpapan ini, di samping untuk mempermudah transportasi utama, jalur itu juga dianggap sebagai salah satu prasarana ekonomi yang sangat penting untuk meningkatkan mobilitas manusia, barang, dan modal di Kalimantan Timur. Artinya, jembatan Tol Teluk Balikpapan ini akan menjadi ikon dan penentu masa depan pembangunan masyarakat Kalimantan Timur. (hr)