KALAMANTHANA, Tamiang Layang – Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) hingga tahun 2019 di Kabupaten Barito Timur Kalimantan Tengah, telah memberi dampak positif bagi masyarakat yang tersebar di 104 desa/kelurahan, khususnya untuk mencukupi kebutuhan air minum, sanitasi, dan perubahan perilaku kesehatan.
Sebagai salah satu program unggulan untuk pembangunan sistem penyediaan air minum dan sanitasi di kawasan perdesaan, diperlukan sumber daya yang andal sehingga dilaksanakan pelatihan bagi pengurus Kelompok Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KP-SPAMS) oleh pendamping Pamsimas Bartim.
Pelatihan bagi KP-SPAMS tersebut berlangsung tanggal 18 -20 Juli 2019 di Aula Hotel Indra Jaya Tamiang Layang, Sengkang, dengan diikuti pengurus KP-SPAMS bagi desa baru yang mendapat program Pamsimas III pada tahun 2019-2020, sebanyak 16 desa.
Distrik Koordinator Pamsimas Kalteng Zain Rahman, Jumat (19/7/2019) mengatakan, pelaksanaan kegiatan ini untuk memberikan arahan kepada peserta, yaitu masyarakat yang terlibat dalam program Pamsimas yang sudah berjalan dan sudah diserahkan untuk desa agar dapat kiranya memaksimalkan penggunaan sanitasi dan air bersihnya, agar dapat berfungsi dan berlanjut.
Di tahun 2019 ada 16 desa yang mendapat program Pamsimas, 4 desa menggunakan APBD dan 12 desa yang mendapat dana dari APBN.
“Program Pamsimas sebaiknya dapat bermanfaat untuk masyarakat desa, dalam pengelolaannya sebaiknya desa dapat mengelola Seperti Perusahaan Air Minum Mini (PAMN) yang dapat ditarik iuran, dengan memaksimalkan kalangan masyarakat agar dapat menjadi masukan untuk masyarakat desa itu sendiri, dengan dananya dapat juga digunakan sebagai perawatan dan lain-lain,” katanya.
Memasuki tahun 2020 ditawarkan program tersebut untuk 16 desa di Bartim, semua itu tergantung kepada pemerintah desa, apakah bisa menjalankan program tersebut karena program ini menggunakan dana sharing dari dana APBD dan APBDes. (afa)