KALAMANTHANA, Muara Teweh – Langkah kurang.bijak ditempuh perusahaan tambang PT KTC, saat bermasalah dengan warga Km 55, Desa Datai Nirui, Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah.
Bukannya mencari solusi dan membantu desa sekitar lokasi tambang, pihak perusahaan malah menurunkan aparat keamanan yang kebetulan bertugas pam di lokasi perusahaan tersebut untuk berhadap-hadapan dengan masyarakat. Ketegangan tergambar jelas dalam rekaman video yang diterima KALAMANTHANA, Minggu (12/12/2020).
Dalam rekaman video dua segmen dengan durasi 6.55 menit ini, terlihat seorang personil keamanan adu mulut bahkan disertai ancaman adu fisik terhadap warga. Ada pula petugas sekuriti PT KTC yang berbadan kekar. Mereka meminta warga menghentikan penutupan jalan.
Rekaman video itu sejalan dengan leterangan.seorang warga bernama Sinardi bahwa warga Km 55 sempat diancam dan mau diserang, gara-gara masalah penutupan jalan PT KTC.
Menurut Sinardi, warga tiga kali mengajukan proposal perbaikan jalan sepanjang satu km sejak tiga bulan lalu. Tetapi tidak ditanggapi PT KTC.
“Angkutan tambang PT KTC tidak langsing melintas,di jalan desa kami, tetapi melalui simpang empat. Berhubung desa kami terdekat dari jalan tambang dan masuk dalam lokaai tambang batu bara, maka kami cuma minta jalan desa kami diperbaiki,” kata Sinardi.
Ulah minor PT KTC bukan hanya dengan warga Desa Datai Nirui, tetapi pernah pula bergesekan dengan warga Lemo soal debu angkutan tambang, limbah dari kaaln tambang, dan pembebasan lahan. Sedangkan dengan warga Desa Pendreh menyangkut pemutusan hubungan kerja terhadap warga lokal dengan berbagai alasan.Masalah ini sampai ke DPRD. Tetapi di pihak lain, PT KTC terus mendatangkan tenaga kerja dari luar Barito Utara.(mel)