KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Banjir di wilayah Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis), Kalimantan Tengah semakin meluas. Tidak hanya menghambat jalur lintas Kalimantan di Kecamatan Kahayan Tengah, namun juga merendam pemukiman masyarajak di Desa Gandang Barat Kecamatan Maliku dan Dusun Lumpur, Desa Sei Hambawang serta Desa Mekar Jaya, Kecamatan Sebangau Kuala.
Mirisnya lagi, akibat banjir tersebut, sejumlah warga mulai terserang penyakit mulai Gatal-Gatal hingga Diare. Belum lagi serangan dari binatang yang berbahaya yang muncul karena banjir.
“Untuk kondisi kesehatan masyarakat yang terdampak banjir sampai saat ini terdata masih dibawah 5 persen untuk yang terserang gatal-gatal, flu dan deman. Kalau untuk diare dibawah 1 persen. Kondisi banjir kita juga waspada kepada binarang berbahaya. Karena tim ada yang diserang kalajengking,” ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pulpis Salahudin.
Ia menjelaskan saat ini pihakbya berserta tim gabungan dari Dinas Kesehatan, Sosial, TNI/Polri dan pihak terkait lainnya telah mendirikan Posko di beberapa titik banjir yang tersebar di wilayah Bumi Handep Hapakat.
Ia juga mengakui potensi banjir akan melebar kewilayah lain cukup besar. Karena menurut data yang didapat pihaknya bahwa curah hujan di Pulpis cukup tinggi hingga Pertengahan April 2020.
“Kita saat ini memang belum menetapkan status bagi bencana Banjir ini. Kita berdoa saja agar air segera surut. Untuk kondisi alam kita, untuk Pulpis hingga pertengahan April curah hujan masih cukup tinggi. Jika curah hujan cukup tinggi kemungkian banjir akan meluas, seperti ke wilayah Kecamatan Banama Tingang,” katanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ketinggian air sendiri, untuk wilayah Desa Dandang Barat, Mekar Jaya dan Dusun Lumpur, Desa Sei Hambawang mulai dari 40 centi meter hingga 1 Meter.
Sementara korban yang terdampak dari banjir sekitar 400 KK lebih disertai dengan kerugian ratusan hektar persawahan yang siap panen ikut terendam banjir. “Kalau memang kondisi banjir semakin tinggi beberapa hari kedepan kita akan koordinasi dengan Bapak Bupati terkait penetapan status bencana Banjir,” ungkapnya.(app)