KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) ditunjuk sebagai salah satu daerah penyangga pangan di Indonesia. Untuk menindaklanjuti program tersebut, Bupati Pulpis Edy Pratowo mengaku akan mengutamakan lahan cetak sawah untuk pengembangan penyangga pangan nasional.
“Dahulu ada program cetak sawah. Dan ini Kami sampaikan kepada Kementerian Pertanian dalam rangka optimalisasi lahan. Lahan itu, Kita masukan sebagai bagian mendukung ketahanan pangan,” kata Edy.
Orang nomor satu di Bumi Handep Hapakat itu menjelaskan Kabupaten Pulpis sendiri beberapa tahun lalu telah mendapatkan program cetak sawah. Bupati mengaku, pihaknya sudah menyiapkan lahan cetak sawah itu sebagai prioritas pengembangan penyangga pangan.
“Di Belanti ada cetak sawah yang kondisinya harus ditindaklanjuti. Karena ada cetak sawah yang digarap, lahannya lebih rendah dari irigasi. Sehingga saat pasang tergenang dan saat surut air tidak bisa keluar. Sistem irigasi ini harus dibenahi,” ucapnya.
Menurut Edy, perlu adanya optimalisasi lahan cetak. Misal dari kelompok tana yang mengelola lahan cetak sawah di Desa Belanti juga ada masukan terkait hal itu.
“Kita optimalkan lahan cetak sawah yang sudah ada dengan melakukan penataan kembali atau pembenahan lagi terutama terkait irigasi,” ungkap Edy.
Bupati mengaku, dari lahanbpertanian seluas 300 ribu hektare untuk penyangga pangan nasional, setidaknya Pulang Pisau memiliki potensi 50 ribu hektare. Karena, lanjut dia, untuk perluasan lahan itu kalau diserahkan kepada petani harus menghitung kemampuan tenaga petani dan biaya.
“Karena dalam pengembangan lahan pertanian, kita juga harus berhitung dengan tenaga. Antara perluasan lahan, tenaga petani dan biaya harus berimbang. Untuk itu, lahan yang sudah dikerjakan menjadi prioritas,” tegasnya.
Ia juga mengaku, di Pulpis secara keseluruhan memiliki potensi lahan pertanian seluas 130 ribu hektar, termasuk sawah pasang surut dan tadah hujan di dataran tinggi.
“Dari luasan potensi itu, potensi yang memberi kontribusi hampir mencapai 50 persen. Dari 50 persen itu telah memberi kontribusi panen yang baik,” tutupnya. (app)