KALAMANTHANA, Muara Teweh – 63 orang personil jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Utara (Barut), baik guru maupun ASN dirapid test (tes cepat) di Muara Teweh, Rabu (10/6/2020). Hasilnya semua non reaktif.
Para guru sebagian besar kepala sekolah dan ASN Disdik Barut harus menjalani rapid test, karena diduga pernah kontak erat dengan RS, pasien dalam pengawasan (PDP) yang dinyatakan reaktif, saat rapid test Sabtu (6/6). RS merupakan istri dari S (63), PDP yang meninggal dunia Minggu (7/6).
Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Barut Siswandoyo, Rabu siang mengatakan, jumlah orang dirapid test sebanyak 63, yakni 40 peserta rapat dan 23 orang panitia. “Rencana awal 74 orang yang akan dirapid test, mereka itu 49 orang peserta rapat, 25 org panitia dan nara sumber di Disdik. Tetapi yang belum hadir dari peserta sembilan orang dan panitia dua orang,” ucap Siswandoyo.
Baca Juga: ABK yang Reaktif Saat Rapid Test di Muara Teweh Ternyata Warga Banjarmasin
Sebelumnya Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barut Syahmiludin A Surapati mengatakan, 59 orang peserta diminta mengikuti rapid test. Hasilnya akan kita umumkan,” kata Syahmil, Selasa (9/6) siang.
Sedangkan data riil dari Labkes UPT Diskes Barut dan pemantauan lapangan, tercatat pada hari ini 25 guru dan staf dinas pendidikan Barut yang mengikuti rapid test massal. Hasilnya, non reaktif. Tersisa 11 orang lagi yang belum menjalani rapid test.(mel)