KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Dalam rangka penerapkan fase new normal, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pulang Pisau saat ini tengah menyusun draf standar protokol kesehatan bagi tempat wisata yang akan beroprasional di wilayah Bumi Handep Hapakat.
Sekretaris Disparbud Pulang Pisau, Osa Maliki mengungkapkan penyusunan draf dilakukan pihaknya berkerjasama dengan Dinas Kesehatan Pulpis, Bappedalitbang dan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya.
“Kami akan menerapkan sejumlah syarat bagi pengelola sektor pariwisata jika ingin membuka kembali wahananya dengan ketentuan standar protokol kesehatan maksimal. Saat ini syaratnya telah kami susun dengan pihak Dinas Kesehatan,” ucapnya.
Osa menjelaskan syarat-syarat tersebut diantara pengelola wahana wisata harus menyiapkan petugas kesehatan yang nantinya akan bertugas untuk mengecek suhu tubuh bagi para pengunjung yang akan berwisata diwahana yang disediakan.
Selain itu, pengelola juga wajib menyediakan alat pelindung diri (APD) bagi pengunjung saat melakukan aktifitas di lokasi wahana tersebut.
“Syarat-syarat tersebut harus dipenuhi pihak pengelola wahana wisata jika ingin beroperasi kembali. Seperti menyiapkan dua meja makan yang dilapisi plastik. Satu meja khusus untuk hidangan, yang satunya untuk para tamu. Setelah selesai makan, plastik langsung diganti,” katanya.
Osa mengatakan saat ini memang sedang memasuki tahap transisi menyambut new normal di segala sektor, termasuk sektor pariwisata.
Oleh karena itu pihaknya juga akan menerapkan beberapa peraturan terkait pelaksanaan protokol kesehatan di area publik seperti tempat wisata.
“Ini juga penting sebagai pemenuhan syarat pelaksanaan protokol kesehatan, bagi petugas yang sakit tidak diperkenankan bekerja dulu,” ungkapnya, Minggu (14/06/2020).
Apabila ditemukan salah satu petugas reaktif hasil rapid test, Osa menambahkan, jika hal itu terjadi maka pihak pengelola tidak diperkenankan membuka wahananya hingga batas waktu yang akan ditentukan kemudian.
“Tidak ada niat mempersulit pihak pengelola, tetapi ini untuk kebaikan kita semua, jangan sampai terjadi kluster baru Covid-19 karena New Normal di sektor pariwisata ini,” tutupnya. (app)