KALAMANTHANA, Kuala Pembuang – Pemerintah Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, sudah mulai harus mewaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan seperti yang terjadi tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan Polsek Seruyan Hulu, di Kecamatan Seruyan Hulu Kabupaten Seruyan sudah mulai terpantau beberapa titik hotspot.
Melalui sambungan seluler kepada wartawan, Kapolres Seruyan AKBP Agung Tri Widiantoro melalui Kapolsek Seruyan Hulu Ipda Eko Muji, mengatakan petugas gabungan dari tim Polsek Seruyan Hulu, BPBD kecamatan dan TNI, kembali mendatangi lokasi titik hotspot yang berada di beberapa desa di Kecamatan Seruyan Hulu.
“Titik hotspot yang berhasil terpantau meliputi 14 titik terdeteksi, di antaranya di kawasan hutan Desa Mongoh Juoi dengan jarak lokasi titik hotspot dari Polsek Seruyan Hulu sekitar 54 kilometer,” kata Eko Muji, Senin (24/8/2020).
Medan yang harus dihadapi tim gabungan di lapangan memang tidak mudah. Untuk menuju ke sejumlah titik lokasi hotspot, bisa memakan waktu tempuh hingga lima jam perjalanan melalui jalur sungai dengan menggunakan kelotok atau getek.
“Tiga titik hotspot di kawasan Desa Tumbang Laku dengan jarak lokasi dari Mapolsek sekitar 87 kilometer dengan waktu tempuh perjalanan selama tiga jam menggunakan jalur darat. Titik hotspot lainnya yakni berada di Desa Tumbang Sepan dengan jumlah sebanyak dua titik hotspot,” terangnya.
Untuk mencapai titik hotspot di Desa Tumbang Sepan, yang berjarak sekitar 93 kilometer dari Mapolsek Seruyan Hulu, bisa memakan waktu perjalanan selama delapan jam melalui jalur sungai.
Selain itu, sebanyak lima titik hotspot juga terpantau dikawasan hutan Desa Tumbang Suei yang berjarak 25 kilometer dari mapolsek dengan jarak tempuh selama dua jam perjalanan menggunakan transportasi darat.
“Kami terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan mengumpulkan bahan keterangan untuk penyelidikan lebih lanjut,” tandasnya. (rsp)