KALAMANTHANA, Sampit – Jajaran Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur melakukan pengecekan terkait adanya insiden kapal tanker pengangkut BBM Pertamina dengan nama kapal SPOB Kapuas, Kamis (27/8/2020).
Dalam insiden yang baru-baru ini terjadi, kapal tersebut menyerempet lanting jamban dan kelotok ces milik warga di Sungai Mentaya Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang, yang menimbulkan kerusakan parah, bahkan ada yang tenggelam hingga sempat viral di medsos.
Dalam hal ini Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Dadang Siswanto mengatakan pihaknya akan ikut mengawal penanganan insiden kapal pengangkut bahan bakar minyak yang dioperasikan Pertamina itu hingga selesai.
“Tadi pagi kami bersama Sekretaris Komisi IV Nadie dan lainnya, ada Pak Handoyo J Wibowo, Bima Santoso dan Modika Latifah Munawarah, berkunjung ke lokasi kejadian. Selain memantau di lapangan, kami juga berbincang dengan warga, lurah, ketua RW dan ketua RT terkait kejadian tersebut. Intinya dalam kasus ini pihak Pertamina harus bertanggung jawab untuk mengganti semua kerugian warga,” ungkapnya.
Bahkan Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga mengatakan, kejadian yang berulang ini tentunya menunjukkan bahwa faktor kemanan dan keselamatan pelayaran terabaikan dan bahkan ada terdapat indikasi kelalaian dalam persoalan ini.
“Tentunya ada indikasi kelalaian, dan kami di Komisi IV jelas akan menjadikan ini dasar, bahwa keberadaan terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS) milik Pertamina di kawasan permukiman itu harus dievaluasi. Terkait pasokan bahan bakar minyak oleh Pertamina memang vital, tetapi jangan pula kegiatannya mengancam keamanan dan keselamatan masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu Lurah Baamang Hulu Kasmojoyo juga berharap pihak Pertamina maupun perusahaan pemilik kapal di wilayah hukumnya, bertanggung jawab secara penuh dalam halnya kejadian itu. Dia tidak memungkiri insiden tersebut memang tidak diinginkan oleh siapapun, tetapi menurutnya segala kerugian warga tetap harus diganti oleh pemilik usaha, itu merupakan dampak dan resiko yang harus di pertanggung jawabkan.
“Tentunya kami berharap ini menjadi perhatian bersama agar tidak sampai terulang. Kejadian seperti ini harus dicegah karena juga tidak hanya mengancam keselamatan masyarakat sekitar, namun juga berbagai falsilitas milik masyarakat yang ada,” tandasnya. (drm)