KALAMANTHANA, Lamongan – Ngakunya polisi, ternyata sehari-harinya berprofesi sebagai tukang las. Toh, akal bulus M Riswanto Hari (28) sudah menodai seorang gadis di bawah umur. Kini, dia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Riswanto memang memiliki banyak akal bulus. Dalam usia 28 tahun, dia sudah dua kali gagal menikah. Statusnya duda.
Toh, dia masih bisa melakukan bujuk rayu terhadap Melati, gadis tanggung berusia 14 tahun asal Lamongan, Jawa Timur. Caranya, dengan mengaku-aku sebagai polisi. Akibat rayuan maut Riswanto, Melati terperdaya dan menyerahkan kegadisannya.
Riswanto ditangkap aparat Polres Lamongan atas laporan orang tua Melati. Orang tua tak terima karena putrinya yang baru duduk di salah satu SMP itu tak hanya jadi korban kegombalan, tapi juga dirusak masa depannya.
“Kami sudah menangkap tersangka,” kata Kasubag Humas Polres Lamongan, AKP Djoko Bisono, Minggu (30/8).
Tukang las asal Loceret, Nganjuk, tersebut mengenal korban melalui Facebook (FB). Kepada Melati, dia mengaku sebagai anggota polisi.
Dalam melancarkan aksinya tersangka merayu akan mempersunting Melati sebagai istrinya. Setelah berkenalan di dunia maya, ‘polisi gadungan’ itu pun lima kali bertemu dengan korban.
Ketika bertemu untuk keempat kalinya, tersangka mengaku akan mengenalkan Melati kepada orang tuanya di Nganjuk. Berada dalam pengaruh rayuan gombal, Melati menurut dan ikut berangkat ke Nganjuk.
Setiba tiba di Nganjuk, Riswanto ternyata mengajak korban menginap di rumah keluarga tersangka. Saat menginap inilah tersangka membujuk korban untuk berhubungan badan. Tersangka mengulangi perbuatannya pada keesokan harinya.
Di sisi lain, orang tua Melati bingung. Pasalnya, putrinya tak kunjung pulang. Mereka sempat mencari di rumah orang tua tersangka. Menurut keluarga tersangka, Riswanto sedang berada di rumah kerabatnya di Loceret.
Bergegas orang tua korban ke rumah tersebut dan menemukan korban. Langsung saja Melati langsung dibawa pulang ke Lamongan.
Orang tua Melati kaget mendengar kejadian yang dialami korban selama korban. Akhirnya orang tua korban melapor ke polisi. Terutama, karena menurut Melati, Riswanto adalah seorang polisi.
Dalam pemeriksaan, ternyata Riswanto bukan polisi. Tersangka adalah tukang las di Gresik. (ik)