KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Satgas Penanganan Covid-19 Pulang Pisau (Pulpis) menyampaikan pelaksanaan vaksinasi dosis pertama Kelompok Lanjut Usia (Lansia) baru mencapai 4,92 persen.
“Vaksinasi lansia sudah mencapai 610 orang atau 4,92 persen dari target 12.390 orang. Sedangkan dosis kedua baru 1.16 persen atau 144 orang,” kata wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Pulpis dr Muliyanto Budihardjo.
Mul sapaan akrab Kepala Dinas Kesehatan Pulpis itu mengungkapkan Pemerintah Kabupaten Pulpis terus berupaya menuntaskan target vaksinasi Covid-19.
Selain lansia, Pemkab Pulpis juga masih melakukan vaksinasi untuk kelompok pelayan publik, SDM kesehatan dan masyarakat lainnya.
“Menurut data vaksinasi per tanggal 30 Mei 2021, dari target 22,825 orang sasaran vaksinasi Telah mencapai 5.794 orang atau 25,38 persen untuk dosis pertama dan 3.993 orang atau 17,49 persen untuk dosis kedua dari tiga kelompok penerima vaksi,” kata dr Mul yang juga menjabat Plt Direktur RSUD Pulpis.
Ia mengungkapkan, lansia merupakan kelompok risiko terbesar rawan penularan Covid-19 dan tingkat kematian tertinggi. Sehingga kelompok lansia menjadi target prioritas pemberian vaksin Covid-19.
Walau tenaga pendidikan dalam hal ini guru belum semua mendapat disuntik vaksin Covid-19, namun pelaksanaan vaksin lansia tetap dijalankan dengan pola silang satu dibanding dua. Artinya, jika pelayan publik 10 orang maka lansia sebanyak 20 orang.
“Untuk Pelayanan Publik kita sudah melakukan vaksinasi dosis pertama 44,54 persen atau sekitar 4.225 orang dari sasaran 9.485 orang. Sedangkan dosis keduanya sudah mencapai 31,05 persen atau sekitar 2.945 orang,” katanya.
Terkait teknis pelaksanaannya diserahkan kepada sarana kesehatan di masing-masing kecamatan.
Pihaknya berharap seluruh Puskesmas bisa memenuhi target yang telah ditentukan.
“Vaksinasi COVID-19 untuk tiga kelompok yaitu tenaga kesehatan, pelayanan publik, dan lansia yang hingga saat ini masih berjalan. Namun, terkait dengan capaiannya masih belum mendekati dari target sasaran terutama pada kelompok pelayanan publik dan lansia karena terbatasnya ketersedian vaksin yang diberikan,” tutupnya.(app)