KALAMANTHANA, Sampit – Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) H.Rudianur menilai, sedikitnya ada tiga masalah yang dapat menghambat proses pesatnya kemajuan di daerah sampai dengan saat ini.
Salah satu menurutnya, yakni ekonomi, dimana kendala yang dihadapi masyarakat saat ini berbeda dari periode-periode sebelumnya, tingkat kesulitan mendapatkan penghasilan ditengah masa pandemi Covid 19 saat ini sudah sangat jelas berpengaruh sampai pada tingkat pemerintahan.
“Kita sebelumnya tidak membahas mata penceharian bagi masyarakat, tapi kita bisa lihat saat ini, lapangan pekerjaan banyak tapi hampir setiap sisi selalu mengandalkan Sumber Daya Manusia (SDM), ditambah lagi pihak investor juga sedang dilanda sulitnya ekonomi ditengah masa pandemi, ini juga harus jadi perhatian kita semua,” ungkapnya Senin (31/5/2021).
Disamping itu menurutnya, sisi lajunya pembangunan, pemerintah daerah yang saat ini sedang ingin fokus membangun daerah juga terhambat berbagai persoalan anggaran yang terbentur akibat pengaruh dari Covid 19. Sedangkan dari sisi sumber pendapatan juga dinilai masih belum sebanding, sehingga akan berdampak luas bagi masyarakat pada umumnya.
” Pembangunan bisa dikatakan sudah hampir mencapai 75 persen, akan tetapi bila kita bandingkan dengan kondisi ekonomi kita jelas tidak seimbang, ditambah resiko ekonomi ditengah Covid 19 dan pasca Covid 19 nantinya, dampaknya saat ini berkaitan secara langsung dengan masyarakat sejak beberapa tahun terakhir ini,” timpalnya.
Legislator Partai Golkar ini menilai, progres kedepan, harusnya pemerintah daerah benar-benar memperhatikan lapangan pekerjaan, dan profesional dalam menggiatkan pembangunan agar menciptakan asas manfaat, dan juga mengedepankan kepentingan masyarakat termasuk peningkatan PAD Daerah.
“Artinya agar semua target yang sudah di programkan itu bisa tercapai dengan baik. Semuanya harus setara, baik itu Pendidikan dan Ekonomi, infrastruktur dan sosial lainnya, ini besar kaitannya dengan lajunya pembangunan daerah, dasar dari program pemerintah harusnya mengacu pada hal ini,” tegasnya.
Dia menambahkan, kalau hal itu menjadi tidak balance atau seimbang maka target tidak akan pernah tercapai. Dia mendorong agar pemerintah daerah segera melakukan evaluasi dan memperbaiki sistem program yang ada.
“Dengan banyaknya potensi di daerah ini maka lapangan pekerjaan bagi masyarakat ada, baik dari progres memajukan wisata itu juga bisa, dari sektor UMKM, dan bahkan digitalisasi, termasuk peningkatan melalui mutu pendidikan, dan olahraga, semua ini berkaitan erat tidak dapat dipisahkan, kita belajar dari Jakarta meskipun penduduknya padat, karena dia kota yang besar dan melengkapi isi didalamnya maka dia mampu mempertahankan nama besarnya, padahal disana tempatnya bencana alam,” tutupnya.(drm)