KALAMANTHANA, Sampit – Ketua Komis IV DPRD Kotim, Dadang Siswanto SH kembali angkat bicara soal langkah Dinas Perhubungan (Dishub) yang sampai saat ini dinilai tidak maksimal dalam penindakan terhadap truk angkutan berat yang masuk dalam jalur jalan kota Sampit ini.
Dalam hal ini Dadang meminta agar dinas terkait bersama jajaran Satlantas Polres Kotim terus melakukan penertiban terhadap truk-truk yang masih berani melintasi jalan perkotaan tersebut.
Bahkan Legislator Partai Amanat Nasional yang dikenal vokal ini bahkan meminta pihak terkait menindak secara tegas para sopir truk yang melanggar peraturan yang sudah ada dalam ketentuan yang berlaku itu.
“Meskipun kondisi jalan lingkar luar belum bisa maksimal, pihak jasa angkutan bisa saja melakukan kerjasama untuk perbaikan jalan, apalagi mereka pelaku usaha yang memang menggeluti bidang itu. Kami minta perlu tindak secara tegas, terutama sopir-sopir truk yang membandel, kita ketahui jalan di Kotim ini masih perlu peningkatan, dan juga pengawasan, dengan beban berat melebihi kapasitas,” ungkapnya Rabu (2/6/2021).
Bahkan menurutnya sejauh ini jalur lintas yang sudah di siapkan khusus oleh pemerintah daerah yang merupakan tanggungjawab Provinsi itu bagi truk-truk pengangkut muatan berat tersebut di jalur Lingkar Selatan, dan tembusan KM 8, dari Bundaran Burung itu perlu dilakukan perbaikan dan perawatan khusus. Namun demikian pihak pelaku usaha tidak bisa serta merta hanya mengharapkan perbaikan dari pemerintah.
“Kita sangat rawan melihat kalau sudah masuk jam sore, dari jam 2 keatas sampai malam hari, truk melintas jalur, Tjilik Riwut, arah bundaran Polres ke Kapten Mulyono itu rentan terjadi kecelakaan antar kendaraan, jalur lingkar selatan itu memang sudah merupakan tanggungjawab pihak Provinsi, namun tugas kita adalah menjaga dan merawatnya, termasuk pihak pelaku usaha jasa angkutan,” tandasnya.
Bahkan menurutnya, selain kondisi jalan yang agak sempit, bobot kendaraan roda enam sampai ukuran truk Fuso sangat memakan badan jalan sehingga rawan menyebabkan pengendara lain kecelakaan. Bahkan dengan beban berat yang dibawa truk-truk tersebut rentan menyebabkan jalan dalam kota rusak parah seperti yang sudah terjadi saat ini di jalan Kapten Mulyono dan HM Arsyad.
“Jalur khusus itu harus segera di perbaiki, kalau tidak anggaran akan habis hanya untuk meningkatkan atau perbaikan jalan dalam kota saja, sementara warga masyarakat di daerah ini banyak yang masih membutuhkan anggaran untuk pembangunan jalan dan lainnya,” tegasnya. (drm)