KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Bencana banjir yang melanda Kabupaten Pulang Pisau kembali meluas. Terpantau oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pulang Pisau (BPBD) Pulpis air telah menggenangi beberapa wilayah di bumi Handep Hapakat.
Diantaranya Kecamatan Banama Tingang, Kahayan Tengah, Jabiren Raya, Kahayan Hilir dan beberapa kecamatan lainnya.
“Saat ini kami (BPBD) masih fokus penanganan banjir di kecamatan Banama Tingang dengan Kahayan Tengah. Untuk Kecamatan Jabiren Raya dan Kahayan Hilir berserta kecamatan yang lain terus dilakukan pemantauan dan koordinasi dengan pihak kecamatan,” ucap Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pulpis Salahudin,” Rabu (10/11/2021).
Berdasarkan data dari BPBD Pulpis, Banjir di Banama Tingang tersebar di tiga wilayah yakni, Desa Ramang, Desa Hanua, dan Desa Hurung dengan sebanyak 459 jiwa dari 151 kepala keluarga (KK) terdampak banjir. Diantaranya, Desa Ramang terdapat 124 jiwa dari 41 KK, Desa Hanua terdapat 240 jiwa dari 80 KK dan Desa Hurung terdapat 95 jiwa dari 30 kepala keluarga.
Banjir di Desa Ramang juga merendam jalan desa sepanjang 1 km. Sementara banjir di Desa Hurung merendam jalan desa sepanjang 80 meter dan Desa Hurung menggenangi jalan desa sepanjang 700 meter.
Sedangkan Kecamatan Kahayan Tengah di tiga desa yakni, Desa Penda Barania dengan 45 KK terdampak banjir. Desa Tanjung Sangakang terdapat 120 KK dan Desa Balukon sedikitnya ada 7 KK terdampak banjir.
“Untuk Kecamatan Jabiren Raya, Kahayan Hilir berserta kecamatan lainnya luapan sungai Kahayan sudah mulai naik ke pakarangan warga. Air juga merupakan kiriman dari Kecamatan Banama Tingan dan Kahayan Tengah,” katanya.
Sementara banjir di Kahayan Tengah merendam jalan poros Trans Kalimantan Desa Penda Barania sepanjang 1,5 km rata rata kedalaman banjir 60 cm.
“Menyikapi kondisi cuaca yang disampaikan BMKG Kalimantan Tengah, masyarakat diimbau untuk tetap siaga dan waspada terhadap banjir ini,” ungkapnya.
Salahudin mengimbau kepada masyarakat supaya meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi bancana banjir musiman ini.
“Khususnya, masyarakat akan melintasi ruas jalan poros Trans Kalimantan, Desa Penda Barania, supaya berhati hati demi keselamatan bersama,” tandasnya. (Oktavianus)