KALAMANTHANA, Muara Teweh – Banjir kembali terjadi di Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah. Kali ini di Kecamatan Gunung Timang. Sedikitnya 14 titik terendam air, termasuk 2 ruas jalan utama penghubung ibukota kecamatan ke desa-desa akibat luapan Sungai Setalar, yang kini disebut juga Sungai Montallat.
Banjir Sungai Setalar mulai menggenangi wilayah dataran rendah di Kecamatan Gunung Timang, Minggu (15/5) sekitar pukul 15.00 WIB. Termasuk di dalamnya jalan penghubung dari Kandui ke Batu Raya dan Kandui ke Montallat.
Kepala Polsek Gunung Timang Ipda Ade Soemarna, saat dihubungi mengatakan, terjadi banjir di wilayah tersebut, tetapi sejak Senin (16/5/2022) mulai surut.
“Banjir akibat tingginya curah hujan di bagian hulu Sungai Setalar. Air meluap dan merendam beberapa ruas jalan penghubung antar desa. Tetapi hari ini banjir sudah mulai surut,” ujar Ade kepada Kalamanthana.id, Senin siang.
Ade merinci ruas jalan yang terendam banjir antara lain :
(1) Ruas jalan dari Kandui, ibukota Kecamatan Gunung Timang ke Desa Batu Raya terdapat 4 (empat) titik ruas jalan terendam banjir. Yaitu , yaitu jalan di Desa Payang Ara, Desa Jaman, Desa Pelari, Desa Sangkorang, Desa Siwau, dan Desa Tongka. Ketinggian permukaan air banjir bervariasi dengan ketinggian maksimal sepinggul orang dewasa.
(2) Ruas jalan dari Kandui ke Montallat
terdapat 8 (delapan) titik terendam banjir. Tepatnya pada jalan penghubung Desa Kandui ke Desa Majangkan, dengan ketinggian permukaan air banjir mencapai pinggang orang dewasa.
(3) Pemukiman masyarakat Desa Kandui terdapat dua titik banjir, yakni di RT 02 daerah Pasar Lama dan sekitarnya, serta di RT 03 Jalan Pilipus. Beberapa rumah masyarakat terendam banjir, tetapi air tak sampai masuk ke bagian dalam rumah.
Banjir mengakibatkan situasi arus lalu lintas jalan di dua jalur utama di Gunung Timang terhambat. Warga bisa melewati area banjir dengan menggunakan rakit. Tetapi jumlah rakit terbatas dan tidak memadai, sehingga terjadi antrian yang cukup panjang dan lama.(MELKIANUS HE)