KALAMANTHANA, Muara Teweh – Beberapa desa di Kecamatan Gunung Purei, Kabupaten Barito Utara, relatif masih terisolir hingga awal 2023. Mereka mengusulkan pembangunan jembatan penghubung antara Desa Lawarang dan Muara Mea.
Usulan tersebut disampaikan kepada Dinas PUPR Kabupaten Barito Utara dan anggroa DPRD yang menggelar reses ke Kecamatan Gunung Purei awal Februari 2023.
Usulan tersebut sangat urgen, karena jembatan akan menghubungkan akses darat ke enam desa di Gunung Purei. Masing-masing Desa Tanjung Harapan, Desa Linon Besi 1, Desa Linon Besi 2, Desa Lawarang, Desa Muara Mea, dan Desa Berong.
Camat Gunung Purei, Bambang Supriyanto, Selasa (7/2/2023) membenarkan, pihaknya telah meneruskan usulan warga kepada Pemkab Barito Utara, agar membangun jembatan penghubung antara Desa Lawarang dan Desa Muara Mea.
Menurut Bambang, jika usulan terealisasi, jembatan ini dapat membuka akses ke enam desa. “Kita usulkan pembuatan sepanjang 41 meter, ” kata dia.
Jembatan yang diusulkan berkonstruksi rangka baja sehingga dapat dilewati truk angkutan barang. Terutama untuk mengangkut hasil bumi dan sebaliknya dari kota membawa bahan keperluan warga di wilayah pedalaman.
Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Barito Utara, Abri, mengatakan telah menerima usulan yang disampaikan oleh warga Gunung Purei, saat dirinya berkunjung ke kecamatan tersebut.
Usulan pembangunan jembatan dari Lawarang ke Muara Mea akan disampaikan kepada Dinas PUPR. Sebelumnya melewati tahap pengkajian dan pengkoordinasian. dengan waktu yang tentunya tidak singkat.
“Kita, sampaikan usulan itu. Kita tetap pantau, karena membangun jembatan melewati pengkajian dan penelitian terlebih dahulu,” ujar dia, Selasa.(Melkianus He)
Discussion about this post