KALAMANTHANA, Puruk Cahu – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Habib Said Ismail mengingatkan kebebasan pers yang sudah ada jangan sampai kebablasan.
“Kita berharap insan pers dapat menjadi mediator, katalisator serta motor untuk mendorong pembangunan ke arah yang positif,” katanya saat menyampaikan sambutan dalam Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) dan Hari Ulang Tahun ke 70 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya, Selasa (31/5/2016).
Ia menilai, saat ini kebebasan pers dalam penyiaran sudah mulai kebablasan karena mengabaikan aturan, etika atau norma ketimuran demi mengejar keuntungan, kecepatan serta eksklusivitas pemberitaan.
“Kondisi tersebut kemudian diperparah dengan banyak orang yang mengeluarkan pendapat di berbagai media tanpa mempertimbangkan aturan, etika serta dampak negatif yang bakal ditimbulkan,” katanya.
Mantan Anggota DPRD Provinsi Kalteng ini mengatakan, kebebasan pers yang kebablasan dengan menyuguhkan informasi tidak layak sedikit banyaknya turut menjadi pemicu munculnya berbagai masalah di masyarakat, misalnya masalah degradasi moral yang terjadi di tanah air.
“Bahkan sekarang anak-anak sudah mengenal istilah negatif seperti sodomi, pencabulan, pemerkosaan melalui pemberitaan yang disuguhkan melalui koran, televisi atau media online,” katanya.
Menurutnya, insan media yang baik harus memberikan informasi yang objektif, bertanggungjawab, mendidik, mencerahkan serta memotivasi ke arah positif sehingga kehidupan masyarakat, khususnya di “Bumi Tambun Bungai”menjadi lebih baik.
“Jadi tidak hanya memberitakan hal-hal negatif, dan bagaimana caranya untuk mewujudkan hal itu orang media yang lebih tahu,” katanya.
Selain dihadiri wakil gubernur, sejumlah bupati, pejabat serta perwakilan PWI dari masing-masing kabupaten di Kalteng, kegiatan yang berlangsung selama dua hari itu juga dihadiri Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri PWI Teguh Santosa. (ant/ss)