KALAMANTHANA, Balikpapan – Gerombolan pembantai keluarga juragan angkot Mulyadi bisa saja membuang jenazah Lasiyem di mana saja. Tapi, kenapa mereka melakukannya di Buluminung, Penajam Paser Utara? Ternyata ada ceritanya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalimantan Timur, Kombes Winston Tommy Watuliu menyebutkan pembuangan mayat tersebut adalah upaya kelompok trio BH, FEN, dan AFM untuk menghilangkan jejak. Mereka ingin mengecoh aparat kepolisian.
“Mereka membuang mayat Lasiyem ke Buluminung (Penajam Paser Utara) untuk mengecoh polisi,” ujar perwira menengah kepolisian itu saat rekonstruksi kasus pembunuhan yang menghebohkan itu, di Balikpapan, Kamis (9/3).
Membuang mayat Lasiyem di Buluminung bukanlah ide BH yang disangkakan sebagai otak di balik pembunuhan keji ini. Ide ini muncul dari tersangka lain, yakni FEN. Sebab, FEN pernah tinggal di Penajam.
Karena itu, setelah menghabisi Mulyadi dan membekap putra mereka Putra Susila di lemari, gerombolan ini mengambil barang-barang berupa koper dan perhiasan. Awalnya, mereka mengarah ke Jalan Soekarno-Hatta Km 38 Samboja dengan menggunakan mobil yang dikemudikan FEN. Di tengah perjalanan, AFM membuang pisau yang digunakan untuk menikam Mulyadi.
Pelarian mereka untuk menghilangkan jejak berlanjut hingga ke wilayah Penajam Paser Utara. Sesampai di RT 3 Muan Kelurahan Buluminung yang merupakan area Mess PT Mahir Jaya Daerah Sotek, korban Lasiyem beserta koper yang berisi pakaian korban dibuang di semak-semak.
Tapi, gerombolan ini lupa pada adagium bahwa tak ada perbuatan buruk yang akan selalu tersimpan rapi. Pada Kamis (23/2), mayat Lasiyem ditemukan warga di Buluminung sekitar pukul 10.00 Wita. Jenazah wanita setengah telangkang itu ditemukan Isyak, warga RT 03, Kelurahan Buluminung, saat dia hendak mencari jamur.
Isyak mengaku awalnya tidak memperhatikan sosok mayat itu, bahkan sempat beberapa kali mondar mandir di area tersebut untuk mencari jamur. Namun karena penasaran, akhirnya Isyak memastikan sosok mayat itu.
Setelah mendekati sosok mayat tersebut, Isyak melihat jenazah wanita dalam kondisi diikat dengan lakban dan koper berwarna coklat berada di sekitar kaki.
Kemudian Isyak langsung melaporkan penemuan mayat wanita tersebut ke Pos Polisi terdekat, kemudian diteruskan ke Kepolisian Sektor Penajam. (myu)
Discussion about this post