KALAMANTHANA, Penajam – Masyarakat Penajam Paser Utara, terutama kalangan ibu-ibu, mulai resah. Pasalnya, mereka kini jadi sulit menemukan elpiji tiga kilogram alias si melon.
Langkanya elpiji ini terjadi di sejumlah titik di Penajam Paser Utara. Kalangan ibu-ibu berteriak karena mereka membutuhkan gas subsidi itu untuk memasak memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadan ini.
“Memang ada masyarakat melaporkan kelangkaan elpiji tiga kilogram,” kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Peindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Penajam Paser Utara Rusli di Penajam, Senin.
Menurut dia, daerah yang yang dilaporkan mengalami kelangkaan gas elpiji ukuran tiga kilogram tersebut berada di wilayah Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam.
“Dari pengecekan di lapangan kekosongan persediaan elpiji tiga kilogram itu diakibatkan distribusi dari agen dan pangkalan mengalami keterlambatan,” ungkapnya.
Rusli meminta agen ikut memberikan pembinaan dan pengawasan kepada masing-masing pangkalan elpiji agar tidak terjadi kelangkaan persediaan elpiji ukuran tiga kilogram.
Kebutuhan elpiji tabung tiga kilogram masyarakat diprediksi mengalami peningkatan selama Ramadhan. “Penggunaan elpiji tiga kilogram di setiap rumah tangga diprediksi meningkat dari tiga tabung menjadi enam sampai tujuh tabung per bulan, selama Ramadhan,” katanya.
Rusli menimpali lagi, pasokan elpiji tiga kilogram harus disesuaikan kebutuhan masyarakat selama Ramadhan. Selain itu, dia juga mengingatkan kepada pedagang maupun pengecer elpiji tidak menaikkan harga melebihi HET (harga eceran tertinggi) yang telah ditetapkan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara.
“Pedagang maupun pengecer jangan menaikkan harga elpiji tiga kilogram dari HET yang telah ditetapkan pemerintah kabupaten, yakni Rp20.000 per tabung,” kata Rusli.
Kuota elpiji kemasan tiga kilogram di Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2017 mencapai 1.600.682 tabung atau mengalami kenaikan sebanyak 56.402 dibanding pada 2016 yang hanya 1.544.280 tabung. (myu)