KALAMANTHANA, Palangka Raya – Adanya pembentukan Forum Sarjana Kalimantan di Kalimantan Tengah, mendapat tanggapan dari kalangan DPRD setempat.
Anggota dewan dari Fraksi PDI-P, P Lantas Sinaga mendukung adanya forum itu sebagai wadah bernaung dari para sarjana di wilayah Kalteng. “Ini sangat baik mengingat forum sebagai wadah perkumpulan, berbagi pengalaman, aspirasi, silaturahmi dan temu positif lainnya,” ujarnya di Palangka Raya, Selasa (19/9/2017).
Dirinya menambahkan diskusi yang bisa dilaksanakan seperti pembicaraan terkait pembangunan, persatuan, dan kesatuan di wilayah itu. Tujuannya jelas agar mewujudkan Kalteng yang baik, Bumi Pancasila, NKRI yang dibalut dalam filosofi huma betang, serta masyarakat yang sejahtera.
Legislator dari Partai Hanura itu optimis dengan adanya organisasi itu mampu menyuarakan aspirasi di kalangan sarjana sekaligus masyarakat Kalteng.
Bisa juga sebagai jembatan dalam mengkritisi kebijakan pembangunan, baik yang prorakyat atau hal lainnya. Diharapkan juga melalui forum ini dapat bermanfaat kepada masyarakat dalam lingkup luas tentunya dengan menjunjung tinggi etika dalam menyuarakan keinginan kepada pemerintah setempat.
“Pembentukan forum ini juga dilandasi dengan rasa kebersamaan, saling mengenal, serta peningkatan jalinan silaturahmi yang baik,” ucap Wakil Ketua FKUB Kalteng tersebut.
Bahkan tentunya sangat baik bagi yang ingin berperan aktif dalam kegiatan pembangunan daerah, umumnya Kalteng serta Indonesia.
Dirinya sendiri selaku penyerap aspirasi sangat tertarik untuk bergabung pada forum itu. Pasalnya dirinya menilai organisasi itu sangat positif dalam upaya keterlibatan langsung atau tidak bagi pembangunan di Kalimantan khususnya Kalteng sendiri. Dirinya berharap melalui forum ini, bisa terus menyuarakan empat pilar kebangsaan seperti Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945.
Anggota Komisi A itu mengatakan, harus ada upaya untuk memperkuat empat pilar kebangsaan kepada masyarakat. Tentunya melalui bimbingan, pemberian pemahaman, sosialisasi, dan sebagainya.
Untuk itu melalui bimbingan dan arahan dari tokoh masyarakat setempat, tokoh agama, pemuda, adat dan lainnya, diharapkan tidak ada masyarakat yang masuk dalam pengaruh negatif dari radikalisme. (dni)