KALAMANTHANA, Muara Teweh – Kabar baik untuk masyarakat Barito Utara. Sejumlah 15 orang dokter internsip yang berasal dari tiga universitas di Indonesia, yaitu Universitas Udayana, Ukrida Jakarta dan Unlam Banjarmasin ditempatkan di Kabupaten Barito Utara, tepatnya di Rumah Sakit Umum Daerah dan Puskesmas di Muara Teweh.
Bupati Barito Utara Nadalsyah menyambut baik adanya penempatan dokter internsip ini di Kabupaten Barito Utara. Dia berharap agar para dokter yang ditempatkan di Barito Utara dapat bekerja dengan sebaik-baiknya, bisa beradaptasi dengan lingkungan kerja, mitra dan budaya yang ada, agar terjalin sinergitas dan hubungan kerja serta pelayanan kesehatan yang optimal sesuai standar operasional prosedure dalam penangganan pasien.
Lebih jauh agar dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat dengan tulus dan ikhlas, semata-mata nilai manusiawi yang harus selalu dikedepankan serta bangun komunikasi bersama tenaga medis lainnya sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam pelaksanaan tugas.
“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Barito Utara, saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat dan provinsi telah menempatkan beberapa orang dokter di daerah ini,” kata Nadalsyah didampingi Sekda Jainal Abidin saat menerima kunjungan dokter internsip di ruang kerjanya, Selasa (19/9/2017).
Orang nomor satu di Barito Utara ini juga berharap kepada para dokter agar selalu menjaga perilaku saat melaksanakan tugas dengan baik di RSUD maupun di Puskesmas. Hal itu nantinya akan berpengaruh terhadap penilaian yang diberikan oleh dokter pendamping.
“Dan kepada para dokter, dalam bertugas di RSUD dan Puskesmas agar memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sehingga bisa memberikan citra yang positif kepada para pasien yang akan berobat, dan juga apabila nantinya para dokter ini sudah memiliki Surat Tanda Selesai Internsip, Pemerintah Kabupaten Barito Utara siap menerima mereka dengan tangan terbuka untuk bekerja di daerah ini,” tambahnya.
Di tempat yang sama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Siswandoyo, mengatakan bahwa Internsip adalah proses pemantapan mutu profesi dokter untuk menerapkan kompetensi yang diperoleh selama pendidikan, secara terintegrasi, komprehensif, mandiri serta menggunakan pendekatan kedokteran keluarga dalam rangka pemahiran dan penyelarasan antara hasil pendidikan dengan praktik di lapangan.
“Dokter internsip ini dia sudah dokter, sudah punya STR internsif dan sudah bisa menolong pasien. Tapi, untuk pemahirannya diwajibkan bagi mereka ini untuk mengikuti internsip tersebut. Mereka mengikuti pemahiran dokter internsip ini selama satu tahun di Kabupaten Barito Utara,” ujarnya.
Ditambahkannya, untuk penempatan mereka ini nantinya dibagi menjadi tiga tim. Tiga tim ini nantinya akan bergilir. Dan dua tim sementara akan ditempatkan di RSUD Muara Teweh dan satu tim lagi Puskesmas Muara Teweh. Dalam satu tim mereka dibagi sebanyak lima orang dokter. “Mereka ini bergiliran selama empat bulan. Dan kalau di RSUD ada dua wahana di RSUD yaitu UGD dan sal atau poli. Dua tim ini di RSUD Muara Teweh, dan satu tim di Puskesmas Muara Teweh untuk kesehatan masyarakat selama satu tahun ditempatkan di Barito Utara,” katanya.
“Setelah mereka menyelesaikan pendidikan di universitas mereka diwajibkan lagi mengikuti internsip ini. Dan yang mengelola internsip ini adalah Komite Internsip Dokter Indonesia (KIDI). Semua lulusan lulusan universitas mendaftarkan diri ke KIDI. Dan KIDI yang mengatur untuk menempatkan dokter tersebut untuk memahirkan,” jelasnya.
Setelah satu tahun mereka mengikuti program internsip ini baru dikeluarkan Surat Tanda Selesai Internsip (STSI) tersebut. Dan yang mengeluarkan STSI tersebut langsung dari KIDI. Dalam penilaian, ada dokter pendamping. Setiap tim ada satu pendamping di tempat wahana untuk menilai para dokter internsip ini. (atr)