KALAMANTHANA, Surabaya – Tiga penumpang kapal motor (KM) Santika Nusantara ditemukan meninggal dunia. Dua di antaranya sudah teridentifikasi. Jasad korban ditemukan dalam kondisi terbakar.
“Tiga korban meninggal itu data baru. Bukan dari dari 111 penumpang yang telah dievakuasi. Untuk identitasnya masih dicari tahu,” kata Kapolres Sumenep AKBP Muslimin.
Muslimin menjelaskan, tim gabungan Basarnas, BPBD Sumenep dan polisi juga masih melakukan pencarian terhadap korban yang dilaporkan hilang. Sementara sebagian lagi mengevakuasi korban selamat ke Masalembu, Kalianget dan Surabaya.
“Ada sekitar 100 penumpang yang turun di Kalinget. Sedangkan di Masalembu sebanyak 48 orang. Sementara di Surabaya 99 orang,” katanya.
Tim SAR gabungan kemudian berhasil mengidentifikasi identitas dari para korban yang tewas akibat terbakarnya KM Santika Nusantara di perairan Masalembu. Identitas korban yang meninggal diketahui bernama Asfani berjenis kelamin laki-laki warga asal Jombang. Disusul Bekti Tri Setyanto yang merupakan anak buah kapal (ABK). Sementara satu lagi jenazah masih belum diketahui identitasnya.
Ketiga jenazah tersebut dievakuasi ke puskesmas Masalembu oleh petugas. “Korban yang meninggal bernama Asfani dan Bekti Tri Setyanto. Sedangkan satu jenazah lagi masih belum diketahui identitasnya,” terang Kepala Humas Basarnas Kota Surabaya, Tholib Mahameru, Sabtu (24/8/2019).
Menurut Tholib, ada total 55 penumpang yang dievakusi ke Masalembu, namun tiga diantaranya meninggal dunia. Saat ini semua korban yang berada di Masalembu dibawa KN Cundamani menuju pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
“Diperkirakan sampai di Surabaya sekitar pukul 16 00 WIB,” ungkap Tholib.
Seperti diketahui, KM Santika Nusantara yang berangkat dari Surabaya menuju Balikpapan terbakar di perairan Masalembu pada Kamis (22/8/2019) malam. Sesuai manifes kapal ini mengangkut ratusan penumpang.
Rinciannya terdiri dari 100 orang dewasa, bayi lima orang dan anak-anak enam orang. Kapal ini juga mengangkut kendaraan dari berbagai jenis sebanyak 83 kendaraan. Namun dalam perkembangannya Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 303 orang. (ik)