KALAMANTHANA, Sampit – Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim) Hj.Darmawati kembali mendorong agar para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memanfaatkan kemajuan teknologi,salah satunya dengan pemanfaatan platform belanja sistem online yang lagi ngetrend hingga saat ini.
Menurutnya dasar perubahan zaman digitalisasi saat ini harus dimaksimalkan agar pengembangan setiap usaha UMKM di daerah ini tidak kalah dalam bersaing terutama dari sisi pemasaran. Disamping itu dijelaskannya, saat ini masyarakat telah mengubah pola belanja konvensional menjadi belanja online. Pemanfaatan platform belanja online (e-commerce) akan membantu para UMKM lokal untuk meningkatkan visibilitas produk di pasar yang lebih luas.
“Harus melek terhadap perkembangan sistem, karena sistem Industri e-commerce masih sangat baru namun sudah berkembang dengan pesat di seluruh Nusantara ini, apalagu di tengah pandemi saat ini maka e-commerce dan marketplace akan lebih efektif. Disisi lain hal ini juga implementasinya bersinergi dengan penerapan prinsip protokol kesehatan,” ungkapnya Sabtu (12/6/2021).
Wakil Ketua Bapemperda DPRD Kotim ini bahkan menegaskan, kasus pandemi Covid-19 di Kotawaringin Timur sendiri mengalami peningkatan yang masih cukup tinggi, sehingga memaksa pemerintah daerah untuk kembali memperkuat sistem penerapan Prokes terhadap warga masyarakat, termasuk diberbagai usaha serta tempat hiburan.
“Maka dari itu perlu kita sadari bahwa sistem atau pola belanja online ini bukan lagi menjadi hal yang aneh di Kotim. Sebab akan banyak memberikan kemudahan dan keuntungan yang akan didapatkan penjual jauh lebih terukur, artinya tinggal benar-benar dimanfaatkan secara maksimal terutama bagi pelaku usaha UMKM,” timpalnya.
Disisi lain menurutnya semenjak beberapa bulan yang lalu pasca lebaran hingga saat ini sistem jual beli melalui online sudah semakin diminati oleh masyarakat di Kotawaringin Timur ini. Selain merupakan bentuk kewaspadaan masyarakat terhadap munculnya klaster baru, termasuk rentan terpapar virus Covid-19, sistem online dinilai sejalan dengan upaya pemerintah daerah untuk memutus mata rantai penyebarannya.
“Kita bisa lihat faktanya saat ini, masyarakat juga sudah sangat banyak melakukan transaksi jual beli makanan atau kuliner termasuk sayur dan daging menggunakan sistem layanan online, hal ini tentunya menjadi peluang
“Dapat menjadi momen bagi pelaku usaha dalam memaksimalkan pemasaran produknya, apalagi produk lokal kita tidak kalah bagusnya dengan produk dari luar daerah,” tutupnya. (drm)